This is Header Alert

Artikel

Mafhum Muwafaqah Keutamaan Puasa Syawal

Dr. Ahmad Afif 17 April 2025
Bagikan ke

Syawal merupakan bulan lebaran. Ada juga identik lain yang dapat menjadi sebutan bulan ini yaitu; bulan kembali kepada kesucian. Pada dasarnya, semua keturunan Adam AS. terlahir secara fitrah (suci) dari dosa-dosa dan segala hal yang mudharat. Tapi, orang tua lah yang akan menjadikannya seorang muslim atau tidak; selain hidayah yang akan diberikan oleh Allah swt. Alquran surat Ar-Rum 30:30 menginformasikan bahwa manusia diciptakan Allah swt. dengan fitrah Allah swt yang tidak dapat diubah.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyatakan bahwa Nabi saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah; kedua orang tuanyalah yang menjadikannya penganut agama Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.''

Ternyata, selain menjadi bulan kesucian manusia, bulan syawal mendapatkan keistimewaan dari Allah swt. untuk dapat diisi oleh muslim dengan cara berpuasa.

Puasa syawal

              Riwayat Nasai, Ibnu Majah, Riwayat Muslim telah memberikan ulasan atas hitungan pahala puasa syawal. Hampir semuanya memberikan faidah puasa syawal melalui isyarat pahala satu tahun. Detailnya sebagai berikut:

Syekh Khatib al-Syarbini menjelaskan: وَرَوَى النَّسَائِيُّ خَبَرَ «صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ» أَيْ كَصِيَامِهَا فَرْضًا، وَإِلَّا فَلَا يَخْتَصُّ ذَلِكَ بِرَمَضَانَ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ؛ لِأَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.

Artinya: Imam al-Nasa’i meriwayatkan hadits: pahala puasa bulan Ramadhan sebanding dengan berpuasa sepuluh bulan, pahala berpuasa enam hari Syawal sebanding dengan berpuasa dua bulan, maka yang demikian itu adalah puasa satu tahun. Maksudnya seperti berpuasa wajib selama setahun, sebab jika tidak demikian maka tidak terkhusus dengan Ramadhan dan enam hari Syawal, sebab satu kebaikan dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh kali lipat (Syekh Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 2, halaman184).

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR. Muslim)

عن ثوبان عن رسول اللہ ﷺ أنه قال : من صام رمضان وستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها

 

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan." (HR. Ibnu Majah).

Keutamaan tersebut menjelaskan tentang faidah puasa syawal dalam hitungan tahun dengan menggunakan aspek kebahasaan (instinbath hukum).

Istinbath Hukum

Secara terminologis “Ilmu” Ushul Fikih/Fiqh; yaitu Ilmu yang mengkaji tentang dalil fikih berupa kaidah untuk mengetahui cara penggunaannnya, mengetahui keadaan orang yang menggunakan dengan tujuan mengeluarkan hukum amali (perbuatan) dari dalil-dalil secara terperinci dan jelas. Ushul fikih/Fiqh akan menjelaskan aspek metode – salah satunya – dalam pengambilan hukum syariat yang berasal dari Alquran dan Alhadits. Ushul Fiqh juga merupakan metode-metode itsbat al-ahkam dan tanfidz al ahkam/tathbiq al-ahkam.

Istinbath hukum (istinbath al-ahkam) merupakan terminologi yang digunakan untuk menunjukkan ikhtiar yang dilakukan ulama dalam rangka memahami dan mengkaji dalil hukum (al-Qur’an dan al-Sunnah) untuk mencapai kesimpulan hukum tertentu. Dalam praktiknya, dalil keutamaan puasa syawal banyak dimaknai dengan menggunakan metode Mafhum muwafaqah Fahwal Khitab; yaitu sesuatu yang tersirat lebih utama hukumnya daripada yang diucapkan/dituliskan. Seluruh dalil -- Riwayat Nasai, Ibnu Majah, Riwayat Muslim -- yang menjelaskan tentang keutamaan puasa syawal mempunyai identik makna yang tersirat.

Kesimpulannya, puasa syawal merupakan puasa sunnah yang mempunyai pahala bagaikan orang berpuasa setahun penuh. Memang benar, muslim yang melaksanakan puasa syawal hanya berpuasa 6 hari di bulan syawal; setelah berpuasa Ramadhan; namun pahalanya semisal sudah berpuasa setahun penuh.

#Kebenaran
Bagikan ke

Artikel Lainnya